Bali - Dalam rangka mendukung Pemerintah Indonesia mewujudkan pembangunan laut yang berkelanjutan, Provinsi NTB terus menggesa program industrialisasi pada sektor Perikanan dan Kelautan.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc saat menjadi narasumber pada rangkaian acara G-20 di Bali mengenai the National Blue Agenda Actions Partnership, Senin (14/11).
“Bagi kami, bukan bagaimana kita berbicara tentang strategi laut biru yang berkelanjutan, namun yang sangat kami butuhkan di area kami adalah kemampuan untuk meningkatkan nilai tambah dari produk-produk tradisional menjadi komoditas dengan nilai yang lebih tinggi sehingga industrialisasi itu sangatlah penting, ” kata Gubernur dalam bahasa Inggris.
Oleh karenanya, pengetahuan mengenai ilmu sains dan teknologi sangatlah penting untuk mensukseskan program industrialisasi. Mengirim putera/i NTB melalui program Beasiswa NTB untuk menuntut ilmu ke luar negeri dan belajar mengenai teknologi di bidang perikanan dan kelautan pun menjadi salah satu strategi Pemprov.
“Untuk mendukung program industrialisasi kami di komoditas tradisional, kita bisa mengirim lebih banyak siswa lagi ke berbagai negara di Eropa Timur, khususnya pada area yang ada teknologi kelautannya, ” tambah Bang Zul, sapaannya.
Tidak hanya untuk belajar dan menjadi ahli pada bidang sains dan teknologi, para awardee beasiswa juga diharapkan dapat menarik para investor dari negara tempat mereka belajar untuk datang berinvestasi di NTB.
“Mereka kita kirim ke luar negeri bukan hanya bertujuan untuk menjadi ahli, tapi diharapkan dapat membawa para investor dari tempat mereka belajar. Kami akan sangat senang menyambut mereka (para investor), ” ujarnya.
Hal tersebut di atas bertujuan untuk memastikan bahwa NTB adalah provinsi yang ramah terhadap investasi dan komunitas bisnis, termasuk pada sektor teknologi perikanan dan kelautan.
Hadirnya para investor dan berbagai event internasional juga mengharuskan NTB untuk terus memperbaiki kualitas produk-produk lokal buatan UMKM agar mendapat standarisasi yang baik.
“Kami sangat beruntung menjadi tuan rumah berbagai event internasional. Pihak penyelenggara punya standar yang baik untuk komoditas kami. Ini tentunya mengakselerasi learning juga buat UMKM kami untuk meningkatkan kualitas dari produk lokalnya. Akhirnya kini kami telah mampu mempersembahkan produk-produk dengan standar yang baik untuk para global audiens, ” tutur Gubernur.
Untuk diketahui, Pemerintah Indonesia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bekerja sama dalam kerangka Kemitraan Aksi Agenda Biru Nasional untuk mendukung RI dalam percepatan pelaksanaan Agenda Pembangunan Biru (Blue Agenda Development) serta membangun pertumbuhan ekonomi kelautan yang lebih berkelanjutan.
Kemitraan ini akan berfokys pada sektor kelautan dan maritim, memastikan lingkungan yang sehat dan berkontribusi pada kemakmuran di bawah empat pilar: kesehatan biru, makanan biru, inovasi biru dan keuangan biru. (Adb)